5 Why’s Analysis

PENGERTIAN

Analisis 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya-jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah teknis terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu kerusakan atau masalah.

CARA MENGGUNAKAN TEKNIK 5 WHYS

Metode ini mengharuskan kita untuk mempertanyakan penyebab dari penyebab suatu masalah. Ketika kita menghadapi suatu masalah, cobalah bertanya why untuk mencari sumber penyebabnya, jawaban kita merupakan dasar untuk pertanyaan why berikutnya. Ketika kita mendapat jawaban dari pertanyaan why yang pertama, jangan berhenti sampai disitu, ajukan kembali pertanyaan why pada jawaban pertama kita tadi, teruslah bertanya why sampai kita tidak bisa mengidentifikasi penyebab lainnya, yaitu sampai kita menemukan sumber pokok masalahnya.

Pertanyaan why tidak harus berhenti pada tahap kelima, angka lima dalam teknik 5 Why disini adalah untuk mengingatkan kita untuk menggali lebih dalam suatu penyebab permasalahan, dalam prakteknya kita bisa saja telah menemukan akar permasalahan pada tahap keempat atau bahkan atau memerlukan tahap ke enam atau lebih untuk menemukan akar permasalahan.

Seringkali teknik 5 Whys ini digunakan dengan cara yang salah sehingga mengarahkan kita bukan pada akar masalah yang sebenarnya. Kadang secara sengaja atau tidak sengaja kita telah menggiring jawaban pertanyaan why pada jawaban yang kita inginkan. Untuk mendapatkan hasil yang seakurat mungkin, setiap jawaban dari setiap pertanyaan why harus di dasari oleh data dan fakta aktual, kejadian yang benar-benar terjadi, bukan peristiwa yang mungkin terjadi. Hal ini penting untuk mencegah 5 Whys hanya menjadi alat penalaran deduktif yang menghasilkan sejumlah kemungkinan penyebab yang justru malah menimbulkan kebingungan.

Adakalanya orang yang berbeda mendapatkan akar pemasalahan yang berbeda saat diminta menganalisa suatu permasalahan yang sama dengan menggunakan teknik 5 Whys, hal ini disebabkan pemahaman dan pengetahuan masing-masing individu terhadap permasalahan yang di hadapi berbeda-beda. Analisa menggunakan teknik 5 Whys harus didasari oleh pemahanan mendalam tentang proses dan kondisi yang terjadi di lapangan, dan hal ini akan sangat efektif bila jawaban datang dari orang-orang yang memiliki pengalaman tentang masalah atau proses yang sedang di periksa.

Kelebihan Teknik 5 Why (5 Mengapa):

  • Membantu dalam meng-identifikasikan akar penyebab dari suatu permasalahan
  • Menentukan hubungan antara akar-akar penyebab dalam suatu permasalahan
  • Salah satu alat penyelesaian masalah yang paling mudah digunakan

Fishbone Analiysis

PENGERTIAN

Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering           juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tague, 2005, p. 247).

Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar  penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendlytools yang user friendly  disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para. 1–6).

Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau  masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. 

Permasalahan: Penanganan kasus penyebaran virus COVID-19 yang lamban

Baru-baru ini dunia tengah di takut kan dengan adanya virus baru yang bernama COVID-19 atau Corona virus, kasus pertama tercatat pada November silam terjadi di negara China yang sudah merenggut beberapa nyawa, kemudian virus tersebut menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Indonesia sendiri tercatat kasus pertama pada bulan Maret ini dan sekarang dengan tingkat kematian 49 dari 579 kasus atau sekitar 8,46%

Berbagai cara sedang dilakukan guna menghentikan penyebaran virus agar tidak meluas dan agar pasien yang terkena virus bisa sembuh kembali, tetap di Indonesia ini masih banyak mengalami kendala penanganan dan alat medis mulai dari alat pelindung diri, masker, sarung tangan dan hand sanitizer yang masih kurang memadai guna penanganan pasien penderita virus Corona. Pemerintah juga kabarnya sedang membeli sebuah alat sterilization chamber yang digunakan untuk setiap pengunjung yang memasuki area tertentu dan juga perangkat rapid test untuk dilakukan pengecekan kepada semua orang yang jumlahnya masih sangat terbatas.

Kelebihan menggunakan metode fishbone diagram yaitu:

  • Memungkinkan analisis yang bijaksana untuk mengelola akar penyebab dari suatu permasalahan.
  • Teknik fishbone mudah diterapkan dan menciptakan representasi visual yang mudah dipahami dari penyebab, kategori penyebab, dan kebutuhan.
  • Dengan menggunakan fishbone diagram, kita dapat lebih fokus dalam melakukan indentifikasi risiko pada “gambaran besar”-nya. Hal ini berguna dalam malakukan analisis kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.
  • Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, dapat dilakukan analisis penyebabnya secara lebih jauh. Kemudian dapat dilakukan pencarian solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menyelesaikan akar masalah tersebut.

References:

http://karirakademi.com/karir-skill/teknik-5-whys-sakichi-toyoda-menemukan-akar-permasalahan-dengan-cepat/

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-analisis-5-why/15322

https://www.dictio.id/t/apa-kelebihan-dari-fishbone-diagram-dalam-melakukan-indentifikasi-risiko-pada-proyek/19590/2

https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/

Apps 4 Digital Peace Competition

Deadline pendaftaran ditutup pada tanggal 30 April 2020

Dibuka untuk kalangan remaja berusia 16 tahun sampai dengan dewasa yang berusia 32 tahun

Reward yang didapat sebesar $300.000

Tantangan abad ke-21 membutuhkan solusi, terutama dalam hal menciptakan dunia online yang lebih aman. Di tengah meningkatnya serangan cyber yang canggih, jelas bahwa membawa keamanan dan stabilitas yang lebih besar ke dunia maya akan membutuhkan ide-ide baru dan berbeda dibandingkan dengan apa yang berhasil di ranah konflik lainnya, dan kolaborasi lintas disiplin ilmu.

Inilah sebabnya mengapa Cybersecurity Tech Accord bersemangat untuk bermitra dengan Kantor Urusan Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNODA) untuk meluncurkan Apps 4 Digital Peace, kompetisi pertama dari jenisnya, untuk merangsang pemikiran baru dari berinovasi kaum muda di seluruh dunia (“Persaingan”). Tujuan Kompetisi adalah untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi asli, seperti aplikasi mobile, untuk keduanya membantu membatasi penggunaan internet sebagai domain konflik, dan untuk meningkatkan stabilitas lingkungan online kami.

https://www.ideaconnection.com/challenges/apps-4-digital-peace-03295.html

Laddering Technique

Laddering Technique in Qualitative Research adalah teknik kualitatif interview yang bertujuan untuk mengetahui keuntungan atau dampak emosional suatu produk yang digunakan. Teknik ini bertujuan untuk membantu memahami dan menjelaskan bagaimana konsumen memandang produk dengan mengungkapkan nilai-nilai dasar yang memotivasi pelanggan atau konsumen untuk menginginkan konsekuensi produk tertentu. Sebagai contohnya, teknik ini biasanya digunakan untuk memecahkan beberapa masalah yang sering dialami di kehidupan sehari-hari, seperti meminjam uang kepada bank yang dimana memiliki resiko, oleh sebab itu hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami nilai-nilai dasarnya terlebih dahulu seperti keuntungan yang didapat untuk jangka panjang.

PENILAIN CPSS KONTEN LUNGA MANCING DENGAN KONTEN VALUE PROPOSITION CANVAS – TUGAS BERFIKIR KREATIF DALAM BISNIS (KELOMPOK 5)

Analisa CPSS Vidio Lunga Mancing:

NOVELTY

  1. Video tersebut memiliki keunikan tersendiri yaitu dengan alat-alat yang minim.
  2. Vidio tersebut tergolong membosankan karena konten yang ditampilkan hanya itu-itu saja atau biasa disebut dengan monoton.
  3. Video tersebut sudah dapat diduga sebelum melihatnya yaitu orang yang sedang memancing dan pasti akan mendapatkan ikan.
  4. Vidio tersebut tidaklah ide baru dengan kata lain sudah banyak konten creator diluar channel youtube yang menampilkan ide yang sama.

RESOLUTION

  1. Vidio tersebut memiliki pesan tersendiri yaitu bagaimana memancing dengan peralatan yang minim.
  2. Vidio tersebut perlu untuk di tonton karena memiliki manfaat dan memberikan edukasi.
  3. Vidio tersebut cukup efektif.
  4. Vidio tersebut memiliki kreatifitas.
  5. Vidio tersebut sangat berguna bagi penonton yang memiliki hobby memancing tetapi memiliki keterbatasan alat memancing.

ELABORATION & SYNTHESIZE

  1. Vidio memancing tersebut mudah dimengerti.
  2. Vidio tersebut sedikit ambigu karena beliau menggunakan Bahasa daerah yang tidak semua orang mengerti.
  3. Vidio tersebut biasa saja karena tidak memiliki editan yang cukup menarik.
  4. Vidio memancing tersebut terampil karena memiliki keahlian khusus dalam memancing.
  5. Vidio tersebut kurang elegan karena cinematography nya kurang.

Analisa CPSS Vidio Value Proposition Canvas:

NOVELTY

  1. Vidio tersebut memiliki keunikan karena menampilkan ilmu-ilmu baru yang tidak semua channel youtube miliki.
  2. Vidio tersebut kurang menarik karena video tersebut sedikit membosankan dan kurang menampilkan animasi.
  3. Vidio tersebut memberikan edukasi kepada penonton tetapi tidak tersebar luas karena kurangnya penonton.
  4. Vidio ini berbeda dengan yang lain.

RESOLUTION

  1. Vidio tersebut sangat berharga karena mengandung pengetahuan di dalamnya.
  2. Vidio tersebut sangat diperlukan karena tema yang ditampilkan sangat berbeda.  
  3. Vidio tersebut biasa saja karena tidak memiliki editan yang cukup menarik.
  4. Vidio tersebut memiliki kelebihan dalam penymapaiannya karena yang menyampaikan menguasai materi atau keahlian tersebut.
  5. Vidio tersebut berguna bagi para viewers dari kreatif bisnis.

ELABORATION & SYNTHESIZE

  1. Vidio tersebut mudah untuk dimengerti karena penonton dapat menerima ilmu yang dijelaskan.
  2. Vidio tersebut tidak ambigu karena materi yang disampaikan sudah tersalurkan dengan jelas.
  3. Vidio tersebut cukup membosankan karena monoton dan kurang pengeditan.
  4. Vidio tersebut cukup terampil, karena yang menjelaskan memiliki pengalaman mengajar.
  5. Vidio tersebut kurang penambahan animasi sehingga tidak terlihat menarik.